Jumat, 16 Januari 2015

Amazing AMED #1

"Snorkling cuma 5 meter dari bibir pantai? Ah cius? Masa? Miapah?" Begitulah respon orang ketika saya bilang bisa snorkling dengan pemandangan bawah laut yang aduhai hanya 5 meter dari bibir pantai. Penasaran? Etapi tunggu deh, pernah ga sih kamu kepikiran atau justru pernah mencoba hal yang sama seperti itu? Pernah? Dimana itu? Saya juga awalnya sedikit nggak percaya ketika dikasih tau oleh salah seorang teman saya. Dan ternyata, WOW! Beneran loh! Yeah, hanya di Amedl ah saya pertama kali merasakan itu. Memang sebelumnya sih saya dulu masih jarang bersnokling gitu, pernah beberapa kali itu juga waktu di Karimun Jawa. Disana juga kalo mau snorkling harus naik kapal ke tengah laut dulu untuk ngedapetin spot yang bagus buat snorking, pokoknya spot yang paling kece alam bawah lautnya. Terumbu karang yang masih bagus dan alami, juga ikan-ikan berwarna-warni yang banyak banget bersliweran disana. Coba bayangin deh, siapa yang ga mau coba ngeliat yang begituan di tengah laut? Ah, sudah biasa itu. Tapi bayangin gimana serunya kalo kita bisa ngeliat itu semua hanya dengan jarak kurang dari 10 meter dari bibir pantai. Mau? Mau aja? Apa mau banget??
Nggak kesengajaan saya ke Bali, ternyata bisa membawa saya ke 'dunia lain' dari Pulau Bali. Bali yang dikenal karena crowdednya alias hingar bingar hedon party bule-bule, crowded di club, pub, juga di pantainya, tapi kali ini sangat jauh berbeda suasananya. Amed, merupakan nama satu daerah di Bali timur yang dapat ditempuh dengan jarak kurang lebih 3 jam dari pusat kota Denpasar ini menyuguhkan 'sisi lain' dari Bali. Sebuah daerah yang tenang, asri, masih banyak sawah, dan suasana pedesaannya masih terasa kental. Salah satu daerah di Bali yang pantainya berpasir hitam pekat, dan jalan menuju kesana yang berkelok-kelok seperti menuju ke dataran tinggi, tapi di kanan-kirinya kadang terlihat jajaran pantai-pantai. Dan udara disanapun masih sejuk karena belum terlalu banyak tercemar oleh polusi asap kendaraan dan tidak terlalu panas walaupun dekat sekali dengan pantai.
Nggak ada bule disana? Salah besar. Justru wisatawan yang mengunjungi daerah ini hampir 90% nya adalah wisatawan mancanegara. Jarang sekali wisatawan lokal yang kesana. Padahal di Amed banyak terdapat spot-spot diving yang sangat indah. Di Amed banyak sekali bule, namun mungkin bule-bule yang disana memang wisatawan yang sedang mencari suasana Bali yang 'lain'. Berbulan madu, ataupun berwisata alam yang jauh dari kebisingan dan hingar bingar Bali. Namanya juga bule, pasti nggak bisa lepas dari bir. Tapi bule-bule disana tertib, jarang sekali terjadi keributan disana.
Beruntung sekali rasanya saya bisa kesana. Dengan niat awal menemani teman saya yang belum pernah ke Bali dan ingin sekali kesana, lalu di tengah jalan teringat akan salah satu teman saya yang tinggal di Amed. Hasrat menemani temen saya keliling tempat wisata di Balipun memudar. Baru dua objek wisata yang telah kami kunjungi, yaitu Pandawa Beach dan Uluwatu, menuju destinasi ketiga pikiran saya berbalik untuk mengajaknya ke Amed mengunjungi teman saya itu. Teman yang sudah seperti kakak saya sendiri sih lebih tepatnya, karena saya dengan beliau sering sharing-sharing tentang banyak hal. Tapi seringnya sih yang diomongin ga jauh-jauh dari trip, backpacker, dan destinasi. Dan ketika beliau tau saya sedang di Bali (yaiyalah tau, secara temen saya udah woro-woro duluan kalo saya sedang otewe ke Bali. Jadi aja ke-gap), beliau meminta saya untuk mampir ke rumahnya di Amed. Namanya Bli Komang Bajing. Mungkin jika sesama pejalan, nggak akan asing dengan nama itu. Karena emang beliau juga seorang pejalan. Sudah banyak kawan-kawan pejalan yang pernah singgah di rumahnya. Dan waktu itu, mungkin giliran saya untuk mengunjunginya. Haha. Manfaatin moment banget mumpung lagi di Bali. Padahal itu juga karena diajakin temen bisa kesananya. Hehe
Gimana kelanjutan ceritanya? Wait ya, nyelonjorin jari dulu biar nggak keriting keseringan ngetik sambil ngumpulin mood lagi buat nglanjutin ceritanya.. Wokeeh :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar