Sabtu, 08 Agustus 2015

Iseng Berujung Seneng Tambah Ilmu di Pameran Apresiasi Kreativitas di GOR Jetayu Pekalongan


Keisengan saya yang tak sengaja mampir ke Pameran Lukisan Djoko Simbardjo di GOR Jetayu Pekalongan ternyata membuahkan hikmah yang menyenangkan buat saya. Buat teman-teman saya juga sepertinya. Ya, hari ini (6/8/2015) adalah hari pertama pembukaan event pameran lukisan disana. Sebelumnya saya sudah melihat promo event tersebut di baliho-baliho yang terpasang di jalan raya yang saya lewati. Teman saya yang bekerja di TV Batik Pekalongan-pun menginformasikan hal yang sama.

"Apresiasi Kreativitas" Pameran Lukisan Karya Djoko Simbardjo



Selepas makan siang bersama kedua teman saya yang ngakunya jomblo selow dan suwung (Christy si penyiar TV Batik dan Dika si mahasiswa akhir yang sedang menanti tanggal wisuda), iseng mengikuti ajakan Christy untuk ke Pameran Lukisan. Ya iyalah doi ngajakin kesana, secara kantornya bersebelahan banget dengan GOR-nya itu. Belum lagi sorenya doi juga ada shooting meliput kegiatan event disana. Hadeewh.. 

Altar pusat pameran (untuk acara talkshow pameran)

Dengan sedikit cengok, saya dan Dika memasuki gate GOR dan ternyata harus mengisi buku tamunya terlebih dulu sebelum masuk. Masuk ke pamerannya free alias gratis. Di dalam pameran banyak sekali lukisan-lukisan karya Djoko Simbardjo yang dipamerkan. Selain bertemakan alam dan masa lalu beliau dalam kehidupan sehari-hari, melihat-lihat disana rasanya senang sekali. seperti ikut terhanyut dalam suasana di lukisannya. 


"Pedati di Prambanan" Salah satu lukisan karya Djoko Simbardjo

Baru beberapa saat masuk ke area pamerannya, mbak-mbak yang tadi di meja penerima tamu itu menginformasikan jika saat itu sedang ada workshop merangkai bunga kering di kartu. Penasaran dengan itu, saya langsung mencari sumber suara narasumber workshopnya yang sedang menginstruksikan cara menata bunga-bunganya di kartu. Fokus saya terhadap lukisan-lukisan yang berjajar di dinding buyar seketika ketika menemukan sumber suara yang di maksud si mbak penerima tamu tadi. Disana terdapat sekelompok orang yang sedang duduk berjajar di meja panjang. Ketika saya dekati, ternyata dihadapannya sudah ada alat dan bahan untuk merangkai bunga kering di kertas. Yup, mereka semua adalah peserta workshop siang itu.


Para peserta workshop "Merangkai Bunga Kering di Kartu"

Dalam Pameran yang bertajuk "Apresiasi Kreatifitas" yang diselenggarakan dari tanggal 6-9 Agustus 2015 itu, tidak hanya dipamerkan lukisan dari Sang pelukis Djoko Simbardjo saja, tapi juga ada pameran fotografi dari beberapa komunitas kreatif di Pekalongan. Seperti komunitas Pelukis Pekalongan, komunitas fotografi, Insta_Pekalongan, juga komunitas Akademi Berbagi (Akber Pekalongan) yang memamerkan jepretan andalan kegiatan mereka. Selain itu ada pula dari pengrajin batik Pekalongan yang membuka booth memamerkan hasil produksinya dari pelepah pisang, lidi, dan serat mandong yang ramah lingkungan. Tapi yang paling menarik perhatian saya tentunya adalah workshop yang sedang diadakan tersebut. Karena pada dasarnya saya suka sekali dengan crafting dan karajianan tangan seperti itu.

Pameran Foto Batu Akik
Salah satu sudut di pameran

"Ikan Koi"

Lukisan yang di pamerkan

"Kerusuhan Mei 1998 I" karya Djoko Simbardjo

Asyik sekali mereka sepertinya. Dengan sabar dan telaten satu-persatu menata dan menempelkan bunga-bunga kering yang telah disediakan itu di kartas kartu mereka. Tertarik dengan kegiatan itu, saya iseng bertanya kepada narasumber yang sedang memberikan instruksi apakah saya boleh ikut mencoba membuatnya? Awalnya karena workshopnya sudah berjalan hampir satu jam dan kursinya juga sudah penuh oleh peserta yang berjumlah sepuluh orang itu, saya diperkenankan ikut tapi untuk yang kelas besoknya. Dan itupun harus mendaftar dulu di website ibukreatif.com untuk mendapatkan freepass workshopnya. Hmm.. Tapi untunglah tak lama dari itu ada satu bapak-bapak yang sudah selesai mengerjakan kartu bunga keringnya. Dan saya yang saat itu masih melihat kegiatan mereka akhirnya diperkenankan ikut dan duduk disana mengikuti sisa waktu workshopnya.

Peserta workshop sedang asik menata bunga yang sudah disediakan di hadapan mereka
Yeaaahh... Senang sekali rasanya bisa ikut mencoba. Apalagi setelah mendapat tas kecil berisikan sepaket alat dan bahan untuk membuat kartu bunga kering. Padahal tadinya saya sudah pasrah dan hanya berniat untuk mengambil foto-foto kegiatannya saja. Tapi syukurlah rejeki anak solekhah akhirnya bisa diperbolehkan ikut serta di workshopnya saat itu juga.

Paket alat dan bahan untuk merangkai bunga di kartu (kertas kartu polos, bunga kering, kuas, lem FOX, tatakan plastik, contoh kartu bunga kering sudah jadi)

Saking semangatnya, begitu membuka paket bunga keringnya saya langsung bertanya lebih detail cara merangkainya kepada instrukturnya. Pelan tapi pasti saya pilah-pilih bunga yang ada dan saya tempelkan di kertas kartu saya. Kelihatannya mudah, tapi susyaaaahh ternyata pemirsaaahh. Ada cara awalnya yang harus ditata terlebih dulu adalah bunga yang berbentuk besar dan lebar, baru kemudian bunga-bunga yang lain ditata untuk mendukung di titik fokusnya. Ya, tidak boleh terlalu lebar dan renggang jaraknya. Harus tetap ada satu tutik fokus agar bentuknya juga bagus. Pemilihan bentuk dan warna bunga juga harus diperhatikan agar susunannya terlihat lebih indah.

Gampang-gambang susah ternyata merangkai bunga kering di kartu



Usut punya usut, ternyata workshop merangkai bunga kering itu baru pertama kali di adakan di Pekalongan oleh Rumah-Bunga.com. Mbak Nur, begitu sapaan sang instrukturnya. Beliau adalah founder dari Rumah-Bunga.com yang berdomisili di Jakarta. Tak diragukan lagi hasil karya tangannya dalam hal rangkai-merangkai bunga. Dari bunga kering di kartu ucapan, undangan pernikahan, souvenir, hingga rangkaian bunga segar untuk bucket dan dekorasi acara.

Kartu-kartu hasil kreasi rangkaian bunga kering

Teman saya satu ini (Dika) jadi ketularan asik ikut merangkai bunga

Selain di rumahnya, ibu dari dua anak ini juga acap kali mengadakan workshop merangkai bunga di sekolah-sekolah di seputaran Jakarta. Dan dalam workshop di Pekalongan kali ini, tidak hanya saya dan kaum wanita saja yang mengikutinya, tapi juga ada beberapa bapak-bapak dan lelaki muda yang ikut mencoba merangkainya. Seperti teman saya si Dika. Akhirnya doi ikut mencoba juga setelah mungkin merasa penasaran melihat keasyikan kami. Karena kami (saya dan Dika) ikut workshopnya telat, maka kamipun menjadi peserta yang selesainya paling terakhir. Tapi untungnya instrukturnya tetap sabar menunggu dan membimbing kami hingga selesai. Sampai tak terasa waktu sudah sore dan area pameran mulai dipenuhi oleh pengunjung mengikuti untuk acara selanjutnya di pameran itu.

Ga cuma cewe-cewe aja nih yang ikutan, para cowok-cowoknya juga ga mau kalah lho!

Selesaiii! This is it! Hasil karya rangkaian saya *masih acakadut sih :p

Taraaa!!! Ngeksis dengan hasil karya tangan sendiri.. Ahahaaaaiii :p

Senang rasanya ditengah kebingunan kami mau kemana dan mau ngapain siang itu, akhirnya kami dipertemukan dengan kegiatan yang bermanfaat dan penuh kreatifitas. Hasil karya kamipun boleh dibawa pulang, juga sepaket alat dan bahannya tadi. Alhamdulillah.. Nemu ilmu dimana saja dan semoga bisa diterapkan untuk hal yang lebih positif lagi. Amin. Terima kasih Rumah-Bunga.com dan Mbak Nuryang sudah mengajari dan membimbing kami membuat kerajinan yang sederhana sebenarnya tapi bernilai seni tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar